Dalam dunia kerja tak sedikit orang menjadi korban para penghianat dari mereka yang rela menjilat dan bermuka dua.Dan tidak sedikit orang yang telah menjadi korban sehingga harus jatuh dan tersingkirkan tanpa berbuat kesalahan tapi harus menerima salah dari orang yang munafik.
Dari pengalaman diri yang telah beberapa kali bekerja pada sebuah perusahaan dan instansi swasta, kami memahami betul tentang pahit nya menjadi kambing hitam. Harus menerima sebuah kesalahan orang lain, dan juga harus menerima keadaan di mana para penjilat selalu ingin melengserkan kita.
Dari sinilah kami mencari sebuah pegangan khusus untuk mengatasi hal seperti ini, sehingga saat itu kami dapat menduduki sebuah kedudukan penting lebih dari 10thn dan para penjilat bermuka dua justru lengser satu persatu.
Ilmu ini di antara manfaat luar biasa nya:
- Agar para penjilat lengser dan sakit keras.
- Agar terhindar dari permasalahan kerja walaupun sudah mendekati jeruji besi.
- Menolak secara batiniyyah orang yang akan melengserkan kita di dalam kerja.
- Di berikan kemenangan terhadap orang-orang yang tidak menyukai kita di dalam pekerjaan.
- Allah buka kan segala kebusukan kerja para saingan kita.
- Terbukti Allah kuatkan jabatan kita, kedudukan kita, nama kita.
- Terbukti akan jadi orang yang di percaya oleh bos/atasan.
- Terbukti siapa saja yang ingin merusak nama kita, perlahan akan hancur hingga merembet pada keluarga nya.
- Terbukti jika bos/atasan dzalim, angkuh atau membuat kita sakit hati dan tersinggung maka bukan hanya mereka akan sakit, tapi seluruh usahanya akan hancur dan seluruh keluarga nya akan acak-acakan.
- Terbukti menjadi pegangan luar biasa untuk para pekerja baik PNS,Swasta, karyawan dll.
- Terbukti ampuh di dunia persaingan kerja yang tak sehat di bidang apapun
Maka jangan ragu dengan ilmu ini,karna tidak akan selamanya kedudukan anda, pekerjaan anda dan karir anda akan indah. Akan terus ada orang di sekitar kerja anda yang ingin membuat anda lengser dan ancur.
ATAU MUNGKIN ANDA MEMANG SUDAH SIAP UNTUK ITU.
0 komentar:
Posting Komentar