9 Juni 2018
Sejak awal kedatangan kami memang sudah di sambut se'ekor ular seukuran hampir paha orang dewasa. Tiada hujan dan angin pun amat lembut padahal alam asli nya gunung sekian tinggi tersebut adalah gunung dengan angin kencang.
Pagi hari team berjalan naik dari dangau ayah menuju lokasi kiara buntung. Puncak tertinggi gunung Tumaritis. Kiara buntung adalah sebuah pohon besar yang berada di lereng gunung Tumaritis dengan ukuran besar sekitar empat drum lebih. Konon pohon ini pernah di tebang pada masa presiden ke -2 Soeharto namun saat rubuh maka saat itu juga pohon berdiri kembali dan hidup hingga sekarang. Dan di sebut pohon kiara buntung.
Jika dari kecamatan pardasuka lalu melihat gugusan pegunungan maka akan terlihat di puncak gunung sebuah pohon mirip lambang pada sebuah partai golkar maka itulah lokasi nya.
Sebenar nya sejak malam sudah melakukan kontak secara batin. Namun saat lokasi saya tidak melakukan kontak di karna kan berharap bisa bertemu ayam jantan putih. Ayam jantan putih ini adalah ayam ghaib dari salah satu abdi dalem setempat. Sehingga konon jika berjumpa dengan ayam jantan putih ini maka hajat nya akan terkabul. Insya Allah amin.
Ketika mentari mulai condong ke ufuk barat saya dan team mulai turun ke lembah karna kebetulan Ki Sarmin ada di gubuk nya. Berkah shalawat dan do'a sekian lama guru dan murid di pertemukan atas ijin dan kuasa Allah. Seorang ahli islam kejawen yang amat mumpuni di bidang nya namun tak ingin bersorban.
Karna kami punya cara strategi tersendiri.
Ki Sarmin adalah sosok guru yang mempunyai andil besar dalam perjalanan saya dan beliau juga sosok yang amat penting dalam membantu saya lepas dari rongrongan seorang ratu siluman di tanah jawa dan beliau salah satu sesepuh gunung Tumaritis dan lebak banten hingga daerah talang rendah,talang pande dan talang kuming daerah gunung Tumaritis.
0 komentar:
Posting Komentar