Selasa, 04 Juli 2023

PERJALANAN SEHELAI SORBAN 4

PERJALANAN SEHELAI SORBAN 4.
11 Juni 2018
==================================
Habib Muhammad Al-Musawwa dan (alm) abah mimoh Al Musawwa. 
==================================
Dalam kisah ini saya telah berkunjung ke pedalaman dengan niat bertemu Datuk Panglima namun ternyata belum berjodoh. Sehingga kaki yang letih dan muka kusam akibat debu harus putar balik.  
Tak pernah lelah diri ini untuk berharap mendapat doa para guru, lan kyai. Apapun akan di lakukan demi sang kyai. Mentari kian condong ke ufuk barat bertanda akan datang gelap. 
Waktu trus berlalu hinnga mata yang kian mengantuk tersentak!!!!.. 
Betapa tidak, sesaat sorot mata tajam lan teduh dari almarhum Abah Mimoh Al Musawwa menusuk ke kalbu pertanda suatu hal akan terjadi.  
Walau beliau telah tiada namun tetap hidup di hati hingga ajal ini menjemput ku lihat jam di pojok ruangan menunjukan pukul 02 dini hari. 
Segera mengambil wudhu dan masuk ruang khalawat,dengan rangkaian khusus -+ 2 jam maka perintah tertuju kepada sosok penomenal,sosok yang yang dia anggap sebagian orang gila karna sifat nyeleneh nya. 
Dengan cara spesial maka sorban pun di mintakan ridho pada almarhum Abah Mimoh Al Musawwa.  

Tidak ada doa dari guru yang sia sia.. 
Doa yang di tanam kan secara khusus pada sehelai sorban.

Di sini di utama kan dalam memberi shodaqoh untuk menahan segala bala dan mala petaka. Telah di kisahkan ada sebuah keluarga yang selama ini seret akan rizki, dan sering sakit. Kebetulan sejak pagi hingga menjelang sore keluarga itu belum masak lantaran tidak ada beras. Lalu Abah Mimoh ini kebetulan lewat dan mampir ke rumah nya. Kemudian Abah Mimoh al Musawwa minta di makan.  
Tapi tuan rumah bingung dan berkata"kami tak ada makanan". 
Abah melihat sebuah jam di dinding dan bilang jual jam itu. Lalu tuan rumah menjual nya dan terjual 5rb Kemudian uang 5rb di belikan nasi sayur ala kadar nya dan Abah makan dengan lahap. Setelah kenyang abah pamitan. Tuan rumah memang ikhlas menjual jam dinding nya. Namun ia hanya bingung dengan tingkah sang Abah.  
Setelah beberapa jam berlalu ada sebuah mobil membawa tembakau banyak di mobil nya. Dan numpang istirahat di rumah orang tersebut. Singkat cerita sang pemilik mobil mengeluh karna tembakau jualan nya tak laku. Dan meminta tolong kepada sang tuan rumah agar mau menjual kan nya dengan perjanjian hasil yg telah di sepakati. 
Allah tidak pernah tidur dalam mengurus hambaNya. Tembakau yang susah di jual laris seketika. Hingga kini sang tuan rumah yang hanya mempunyai rumah berdinding anyaman bambu (dabak=bhs jawa). Telah berubah menjadi bangunan nan kokoh berlapis semen. Maju usaha nya.. Kini jadi bos jual beli tembakau. Berkah dari sebua jam.

Di sini ternyata Abah Mimoh Al Musawwa adalah hanya mencabut bala nya saja. Bala yang menghimpit jalan sukses. Dan itu bisa di cabut dari sebuah jam yang di shodaqohkan. Di sini lah perang se-helai sorban di harap kan mampu demikian..  
Namun terkadang kita hanya melihat kelakuan guru yang tak masuk akal dengan sebelah mata. Orang bershodaqoh terkadang masih sibuk menghitung. 

Malam kian larut.. 
Semua orang telah terbuai dengan mimpi dini hari jarang orang berkomunikasi dengan Allah. Mereka lebih terlena dengan mimpi serta angan angan yang kian hari berjubel dalam kepala.  
Esok akan ku langkah kan kaki tuk menyambung cerita..

0 komentar:

Posting Komentar

Altumaritis © 2021. Design by :Yanku