PERJALANAN SEHELAI SORBAN 8.
15 Juni 2018
Perhatikan poto mentari yang baru terbit maka akan terlihat sosok wajah. Gambar saya poto dengan hp oppo A37 pagi hari dalam perjalanan dalam sehelai sorban.
Ketika waskita ghaib dalam merangkum AJI KARARA REKSA LANGGENG termandat maka perjalanan belum juga usai.
Sejak pembukaan awal di pegunungan Tumaritis saat sowan ke dangau ayah lereng gunung Tumaritis kemudian di sambung uluk salam kepada Nyi Ayu Hajar Aswad selaku putri ghaib kerajaan kiara buntung,tersambung ke Ki Sarmin salah satu sahabat Ki Jaladara juru kunci Batu Tegi-Tanggamus dan sekaligus salah satu guru saya dan ketika mandat ghaib datang dari abah maka berlanjut ke para guru hingga ke Sayyid hasbulloh.
Seperti pada kisah sebelum nya bahwasan nya KARARA REKSA LANGGENG kami selip kan agar pemilik sehelai sorban memiliki serta akan mempunyai sifat kesabaran yang berasal dari unsur air.
Lalu sosok nan agung selalu hadir dalam pelupuk mata,ingin rasanya tubuh yang penuh dosa dan hina ini memeluk tubuh yang amat mulia. Jadi kan kami hamba yang kelak mendapat syafaat nya.
Dulu saat dalam keheningan di gunung. Melupakan betapa nikmat indah dunia dan terselip di antara batu dan gundukan tanah,mencari kekosongan hati, mencari setitik rasa senyum beliau hadir dua kali rahmat bagi semesta alam. Raut wajah nya begitu indah cahaya nya begitu terang hingga sebatas mata memandang.
Hingga saat itu pagi sekali saya harus segera beranjak girang menjumpai sang guru dan bertanya benarkah itu beliau yang hadir.
Guru berkata dan benarkah badan mu harum setelah itu..
Ayu hanya tersenyum dan mengangguk..
Subhannallah,,
Wallhamdulillah,,
Walaillahaillallah wallahu akbar..
Allahumma sholi alla sayyidinna Muhammad.
Kini engkau hadir kembali dalam perjalanan ku,mata ini tiada henti menangis karna rindu,hingga aku mengadu kepada Rabb ku, mengadu kepada beberapa cucu mu. Aku mencintai mu, merindukan kan mu, menyayangi dan akan menjaga semua cucu mu walau hanya sebuah doa kepada Rabb ku.
Gila,,
Sinting,,
Sombong,,
Takabur,,
Bohong,,
Ilmu setan..
Aku tak perduli omongan yang mereka lontar kan pada ku.
Karna sebab orang mengalami kegilaan pasti karna sebuah sebab.nApakah aku salah gila kepada junjungan ku..
Sekalipun ajal menjemput maka rasa gila ini tak akan hilang.
Lalu tujuan ku berangkat kepada Abuya Marzuk yang amat kharismatik dan salah satu abuya kesayangan dari sang mursyid (alm) Al Mukarom abuyanMamun,semoga Allah memberikan rahmat,nikmat dan kesejahtraan kepada beliau di alam kubur dan alam akhirat kelak.
Alm abuya Mamun adalah tokoh fenomenal pada jaman nya dan pertemuan terakhir kami sekitar tahun 1996 sebelum krisis moneter menerjang Indonesia.
Abuya Marzuk adalah sosok yang banyak mengatasi kegilaan kejam nya PKI pada masa itu. Serta sosok yang lepas dari serangan ninja pada jaman pemerintahaan orde baru.
Masalah kewaskitaan, kesederhanaa, dan lain sebagai nya tak akan di ragukan lagi. Bahkan seekor kumis loreng berjalan pun mampu sebagai tunggangan nya.
0 komentar:
Posting Komentar